Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sekolah merupakan salah satu jalan untuk meraih cita-cita. Dengan berbagai keberagaman para pelajar yang penuh rasa ingin tahu, sekolah senantiasa menetapkan seragam beserta atributnya supaya keberagaman tersebut memancarkan rasa kesatuan dan solidaritas yang kuat. Pelajar sekolah dasar dengan bawahan merah benderang, SMP dengan warna biru , serta seragam SMA berwarna putih-abu yang kerap dinanti oleh remaja tanggung. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui cerita dibalik ketiga warna khas itu.
Apa itu seragam sekolah?
Menurut Wikipedia, seragam sekolah adalah seperangkat pakaian standar yang dikenakan di lembaga pendidikan. Seragam sekolah umumnya dikenakan oleh pelajar sekolah dasar dan sekolah menengah di berbagai negara. Penggunaan seragam sekolah ditetapkan berdasarkan aturan berbusana di sekolah atau negara yang bersangkutan.
Seragam sekolah sendiri pertama muncul di Inggris pada abad ke-16, diberlakukan untuk sekolah-sekolah bagi rakyat miskin. Hal tersebut bertujuan untuk membedakan pelajar sekolah rakyat miskin dari sekolah umum yang sudah berbayar. Pergeseran pemakaian seragam sekolah baru terjadi sekitar tahun 1960, dimana beberapa sekolah menjadikan seragam sebagai identitas sekolah serta status sosial pelajar. Pemakaian seragam di Nusantara dikenalkan ketika masa kolonial Inggris dan Belanda. Penyeragaman seragam sekolah terjadi pada tahun 1982. Tepatnya, setelah muncul SK DitJen Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 52, tanggal 17 Maret 1982. Sejak saat itu, penggunaan seragam sekolah terus berkembang hingga saat ini.
Di Indonesia, seragam sekolah pada sekolah negeri diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 yang membahas tentang pakaian seragam sekolah bagi peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah. Peraturan ini ditetapkan tanggal 9 Juni 2014 di Jakarta.
Penetapan seragam sekolah memiliki beberapa tujuan, yaitu :
- Menanamkan dan menumbuhkan rasa nasionalisme dan kebersamaan.
- Meningkatkan rasa kesetaraan tanpa memandang kesenjangan sosial ekonomi orangtua/wali peserta didik.
- Meningkatkan disiplin dan tanggungjawab peserta didik serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
- Menjadi acuan bagi sekolah dalam menyusun tata tertib dan disiplin peserta didik khususnya yang mengatur pakaian seragam sekolah.
Siapakah yang menetapkan seragam sekolah di Indonesia?
Seragam sekolah beserta segenap ketentuannya ditetetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Namun, apakah anda tahu bahwa otak dibalik tiga warna seragam sekolah pelajar di Indonesia bukanlah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia? Lalu siapa?
Yang merancang dan menentukan seragam ialah Bpk. H. Idik Sulaeman Nataatmadja, AT (Biasa dipanggil Idik Sulaeman). Familiar kah anda dengan nama tersebut? Bpk. Idik merupakan pencetus PASKIBRAKA. Beliau menjabat sebagai Direktur Pembinaan Kesiswaan sampai tanggal 15 November 1983. Dengan latar belakang pendidikan seni rupa dan pengalaman kerja di bidang tekstil, beliau mencatat sejarah dalam penciptaan seragam sekolah dengan rancangan serta pilihan warnanya, lengkap dengan lambang sekolah dan OSIS.
Seragam sekolah seperti apakah yang sesuai dengan peraturan?
Berikut merupakan beberapa foto yang menggambarkan seragam sekolah nasional Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014.
Makna dibalik warna
DImulai dari pendidikan dasar, jenjang pertama bagi pelajar yang menempuh pendidikan di sekolah formal. Perpaduan warna putih-merah yang menarik mata. Merah tentu identik dengan berani, namu itukah yang hendak dipancarkan oleh seragam tersebut?
Warna merah pada bawahan seragam sekolah dasar mencerminkan energi serta hasrat, dimana pelajar diharapkan terus berenergi dan berhasrat untuk melanjutkan sekolah dengan benar dan yakin dan juga tetap bersemangat untuk terus menuntut ilmu.
Sekolah menengah pertama, memiliki bawahan berwarna biru tua, dimana secara psikologi warna melambangkan integritas dan ketulusan dalam dan merangsang kreativitas, intuisi, dan komunikasi. Biru tua juga identik dengan kepercayaan.
Warna biru tua (atau biasa disebut indigo) menyiratkan terjalinnya interaksi sosial yang baik antara pelajar dengan lingkungan sekitar sehjingga dapat membangun relasi yang erat.
Tentunya dalam interaksi sosial tersebut diperlukan komunikasi serta rasa percaya diri, dimana kedua hal tersebut diasah dengan baik pada jenjang ini.
Seragam SMA memiliki warna fenomenal yang selalu membekas dalam diri pelajar. Masa putih-abu merupakan istilah yang kerap digunakan untuk mengawali ceirta-cerita masa SMA. Apa makna dari warna abu-abu tersebut?
Walaupun tidak lepas dari kata membosankan dan kaku, warna abu-abu dalam seragam mencerminkan rasa keamanan, realiabilitas, kepandaian, tenang dan serius, kesederhanaan, kedewasaan, konservatif, praktis, professional, kualitas, diam dan tenang.
Siswa SMA dianggap sudah memiliki kedewasaan dalam bertindak, berpikir, dan berkata. Warna abu-abu pada bawahan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mencapai kedewasaannya tersebut.
Kaum pelajar sudah sepantasnya menghargai seragam sekolah yang dimiliki, serta meneguhkan nilai-nilai yang terkandung dalam warna seragam. Tentu, bagi masyarakat yang tidak atau sudah melepas ketiga warna tersebut patut meneruskan sifat-sifat positif yang telah dipelajari. KArena sejujurnya masa pembelajaran tidak terbatasi oleh lebaga sekolah, namun akan pernah berakhir. Hidup adalah pembelajaran itu sendiri, dimana manusia sebagai pelajar selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Sekian dan terima kasih, semoga informasi yang telah disampaikan dapat bermanfaat.